Dampak dari Ekonomi Pesantren legalisasi Umrah Mandiri tidak hanya sebatas urusan bisnis travel, tetapi meluas hingga ke pondasi sosial dan ekonomi keumatan di Indonesia. Para pengusaha travel umrah menyuarakan kekhawatiran bahwa kebijakan ini berpotensi memutus sumber keberkahan yang selama ini mengalir ke ribuan pesantren, ormas, dan lembaga dakwah.
Banyak PPIU dan PIHK memiliki afiliasi atau secara rutin menyumbangkan sebagian keuntungan mereka untuk mendukung kegiatan sosial, pendidikan, dan dakwah. Dengan terancamnya kelangsungan bisnis travel umrah akibat opsi mandiri, aliran dana ini dikhawatirkan akan terhenti atau berkurang drastis. Ekonomi Pesantren Hal ini akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap operasional lembaga-lembaga keagamaan tersebut.
Para pelaku usaha menyoroti bahwa bisnis umrah di Indonesia memiliki dimensi sosial dan keagamaan yang kuat, berbeda dengan bisnis pariwisata biasa. Bisnis ini telah menciptakan jaringan dakwah ekonomi syariah yang saling mendukung dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Oleh karena itu, mereka meminta Presiden Prabowo untuk tidak hanya melihat umrah dari kacamata komersial semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan keagamaan dari kebijakan ini. Penting untuk memastikan bahwa reformasi peraturan tetap menjamin keberlanjutan dukungan finansial bagi lembaga-lembaga keumatan yang berperan vital dalam masyarakat.
